Sabtu, 10 Februari 2018

Novel Ayah, Novel Yang Menginspirasi



Judul : Ayah
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Halaman : 396 halaman
ISBN : 978-602-291-102-9

Kulalui sungai yang berliku
Jalan panjang sejauh pandang
Debur ombak yang menerjang
Kukejar bayangan sayap elang
Di situlah kutemukan jejak-jejak untuk pulang
Ayahku, kini aku telah datang
Ayahku, lihatlah, aku sudah pulang

Buku yang menceritakan tentang kesabaran seorang pemuda kampung lugu bernama Sabari bin Insyafi dari Belitong terhadap rasa cintanya kepada seorang gadis cantik bernama Marlena binti Markoni. Awalnya Sabari tidak pernah menyangka akan bertemu gadis cantik di seleksi masuk SMA saat itu, yang sampai sekarang bisa membuat dadanya berdegup kencang setiap melihat mata indah dan lesung pipit milik gadis dambaannya itu. 

Tapi sayangn, cinta sejati yang dimiliki Sabari tidak mampu membuat hati Marlena luluh padanya, malah semakin Sabari memperlihatkan rasa cintanya pada Marlena, gadis itu semakin membenci Sabari. Tak pernah sedikit pun terbesit dalam hati Sabari untuk menyerah dalam mengagumi dan mencintai Marlena. Berkat kesabaran dan kegigihannya dalam mencintai Marlena, nasib akhirnya mewujudkan keinginannya untuk bisa menikahi Marlena. Meski dengan cara yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. 

Tapi, pernikahan itu justru menjadi awal cerita mengharukan bagi Sabari. Sabari tidak pernah menyangka sedikitpun bahwa ia akan mengalami penderitaan cinta yang begitu dalam setelah menikah dengan Marlena, tapi bukan untuk cintanya pada Marlena melainkan pada anaknya, Zorro. Mampukah Sabari mengatasi setiap kegalauan hatinya karena rasa sayang yang begitu kuat kepada Zorro ? Atau ia akan menyerah di tengah jalan dalam memperjuangkan Zorro? 


Semua upaya yang dilakukan Sabari untuk Zorro sangat mengagumkan. Di dalam novel ini juga diceritakan bagaimana perjuangan seorang ayah untuk anak semata wayangnya itu. Dari buku ini saya banyak belajar kalau segala perbuatan yang didasari oleh rasa cinta dan kasih sayang akan menghasilkan hal yang sangat membahagiakan di akhir. 


Bahasa dan celotehan dalam novel ini juga khas budaya Belitong, yang sedikitpun tidak mengurangi budaya di sana. Novel yang membuat saya setelah selesai membacanya, saya langsung berkeinginan untuk bisa menginjakkan kaki di Pulau Belitong suatu hari nanti. Semua cerita disusun begitu sederhana sehingga membuat pembaca seakan ikut menyaksikan perjuangan Sabari dalam hidupnya.


Kesan yang saya dapatkan setelah membaca buku ini adalah KEREN. Buku yang sangat menginspirasi sekaligus penuh pelajaran berharga. Kita akan mengerti bagaimana seorang ayah mencintai anaknya, dan bagaimana rasa cinta itu akan terasa oleh anak bahkan sebelum dia mengenal apa itu "Ayah".


Selamat membaca sekaligus dapat beribu ilmu dari kisah Sabari anak Belitong ini.


Terima Kasih,



18 komentar:

  1. Meski gak paham bahasa belitong, tapi saya ngakak baca ini, wkwkwkwkw.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jeplakan-jeplakan percakapannya emang bikin ketawa2 sendiri haha

      Hapus
  2. Menarik juga novelnya.. penasaran, apa saja yang dilakukan oleh ayah yang mencintai anaknya tersebut.. makasib mbak reviewnya..

    BalasHapus
  3. Aku ngga beres-beres nih baca ini :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. semangat Teh :) gak akan nyesel baca buki ini mah hehe

      Hapus
  4. Suka juga bukunyaa. Bagus enak bacanya

    BalasHapus
  5. Nama anaknya Zorro, keren euy, jadi inget pilm zorro yang kasep hahaa

    BalasHapus
  6. Buku Andrea Hirata seabis serial Laskar Pelangi gak ada yg rame menurut saya mah. Nah ini baru tau dia nelurin buku baru lagi, baca ah. Sugan 'balik lagi baca bukunya Hirata'. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo ga salah emang ini buku terbarunya Andrea Hirata sih, dan emang ga ngecewain Teh.

      Hapus
  7. Kemarin mau ikutan PO buku ini ga jadi...hihi terus malah kelupaan dan diingatkan sama reviewnya teh firda. Jd setting ceritanya di belitung ya, pasti seru serasa diajak keliling belitung sama andrea hirata...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo di buku ini yang diceritain bukan cuma Belitung aja Teh, tapi juga daerah laen di sumatra, kaya medan, padang gituu

      Hapus
  8. Salah satu buku favoritku juga. Suka sama ceritanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ceritanya campur aduk ya Teh, kadang sedih, kadang bodor hehe

      Hapus